Langsung ke konten utama

Cerita Pendek: Tidak Konsisten

Terdengar bunyi alarm begitu keras mengusik tidur agus yang begitu terlelap. Dia menggeliat menahan rasa kantuk. Kemudian dia membuka matanya secara perlahan.

“Ya Allah!” Agus terkejut melihat jam ternyata pukul 07.00 pagi. Dia langsung bergegas  menuju kamar mandi, kemudian dia mandi dan merapikan diri lalu tancap gas untuk pergi ke kampus. Sesampainya ia di kampus, dia sudah terlambat menghadiri diskusi kelompok bersama dengan dosen pembimbing yang dimajukan dari jam yang telah ditentukan karena dosen pembimbngnya akan segera pergi keluar negeri.

“Maaf, Pak. Saya boleh masuk?” Tanya Agus pada dosennya yang sedang menyampaikan materi.

”Iya, silahkan duduk, Gus, tapi maaf hari ini presentasimu digantikan oleh Riyan.”

“Tapi kenapa, Pak? Saya hanya terlambat sebentar.”

“Ini bukan masalah sebentar atau lama. Mahasiswa di kampus ini merupakan mahasiswa yang disiplin. Project itu dari dulu saya percayakan sama kamu tapi kamu ternyata tidak bisa konsisten. Meskipun telat sebentar, ada diantara temanmu yang bisa memberi ide bagus untuk proyek itu. Jadi maaf sekali lagi, sudah bagus kamu tidak saya keluarkan dari tim.” Jelas bosnya dengan tegas.

Langsung seketika Agus terdiam dengan wajah yang penuh dengan penyesalan. Setelah meeting selesai Agus pergi menuju meja kerjanya.

“Kamu kenapa hari ini, Gus? Sampai telat seperti ini tak seperti biasannya.”

“Ini salahku, Dev. Aku begadang semalam nonton bola Tim kesukaanku sampai larut malam, sampai-sampai aku lupa kalau ada project penting yang seharusnya menguntungkan bagiku.”

“Hmm makanya kamu harus mengutamakan profesi dari pada hobi.” Sambung Devi sedikit menasehati.

(Postingan blog bertemakan "Membuat Cerita Pendek" ini dibuat sebagai bagian dari penugasan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dengan dosen pengampu Siti Ismayanti Rahmi pada hari Kamis, 14 Oktober 2021. Postingan blog ini dibuat oleh Ali Akbar Said (1IA14) dengan NPM 50421119)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Peralatan Pembuatan Film Modern

Dolby Digital (AC3) Membuat sebuah film pendek maupun film yang durasinya diatas 1 jam tadinya membutuhkan waktu yang sangat lama. Transisi dari pembuatan film yang sebelumnya menggunakan metode konvensional menjadi menggunakan peralatan modern diawali ketika Dolby Laboratories merilis sebuah standar pengkodean audio bernama Dolby Digital (AC-3), pada tahun 1991. Hal tersebut merevolusi standar pembuatan suatu film, termasuk me-modern-kan perangkat dalam pembuatan sebuah film. Perangkat yang modern tersebut ternyata dapat mempercepat durasi pembuatan suatu film, baik dalam fase produksi maupun dalam masa pasca-produksi. Berikut ini beberapa perangkat (baik software maupun hardware ) yang biasa digunakan dalam fase produksi dan pasca-produksi sebuah film: 1. Fase Produksi Kamera IMAX yang digunakan sutradara Michael Bay dalam pembuatan film Ttansformers: Revenge of the Fallen. Selain naskah dialog, alat yang pasti digunakan dalam pembuatan sebuah film adalah kamera. Tadinya, pembuata

Berita Televisi di Era Digital, Akankah Menjadi Usang?

Sumber gambar: https://id.lovepik.com/images/png-news.html Semenjak perkembangan Internet dan teknologi di bidang digital yang sangat pesat, kalimat di atas telah menjadi pertanyaan banyak orang. Salah satu contoh perkembangan tersebut adalah adanya smartphone yang telah menjadi barang yang wajib dimiliki setiap orang. Benda yang berukuran sebesar telapak tangan itu dapat melakukan sangat banyak hal, misalnya: melakukan pencurian data pribadi, memfitnah orang melalui media sosial, serta menyebarkan informasi yang tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya. Salah satu hal lainnya yang bisa dilakukan oleh smartphone adalah menyampaikan berita terkini kepada penggunanya. Ada banyak sekali macam berita yang dapat dilihat melalui smartphone , baik dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk visual, seperti infografis atau video pendek. B anyak stasiun televisi nasional yang telah mengembangkan sayapnya ke media digital. Dalam bentuk visual, hampir semua stasiun televisi tersebut memiliki akun di

Hilangnya Permainan Dampu Bulan

Permainan tradisional adalah permainan yang tumbuh dan lahir di daerah masing-masing. Permainan tradisional masih menggunakan bahan baku alami dan cara pembuatannya pun memiliki perbedaan di masing-masing daerah. Seiring berjalannya waktu dengan banyak bermunculan permainan digital , game online, dan lainnya. Hal ini membuat permainan tradisional terbenam dari kesenangan anak-anak. Permainan tradisional seolah hanya kenangan masa kecil yang tidak layak diperjualbelikan pada era modern seperti ini, contohnya permainan dampu bulan. Dampu bulan merupakan permainan tradisional yang berasal dari Betawi. Bermain dampu bulan biasanya dilakukan di halaman yang luas atau di lapangan yang permukaannya tanah. Dampu dimainkan di sebidang tanah yang arena permainannya berbentuk kotak-kotak yang berjumlah 9. Petak-petak di permukaan tanah dibuat dengan menggunakan kapur atau pecahan genting. Permainan ini biasanya dimainkan oleh dua orang atau lebih, baik anak laki-laki atau perempuan. Setiap