Terdengar bunyi alarm begitu keras mengusik tidur agus yang begitu terlelap. Dia menggeliat menahan rasa kantuk. Kemudian dia membuka matanya secara perlahan.
“Ya Allah!” Agus terkejut melihat jam ternyata pukul 07.00 pagi. Dia langsung bergegas menuju kamar mandi, kemudian dia mandi dan merapikan diri lalu tancap gas untuk pergi ke kampus. Sesampainya ia di kampus, dia sudah terlambat menghadiri diskusi kelompok bersama dengan dosen pembimbing yang dimajukan dari jam yang telah ditentukan karena dosen pembimbngnya akan segera pergi keluar negeri.
“Maaf, Pak. Saya boleh masuk?” Tanya Agus pada dosennya yang sedang menyampaikan materi.
”Iya, silahkan duduk, Gus, tapi maaf hari ini presentasimu digantikan oleh Riyan.”
“Tapi kenapa, Pak? Saya hanya terlambat sebentar.”
“Ini bukan masalah sebentar atau lama. Mahasiswa di kampus ini merupakan mahasiswa yang disiplin. Project itu dari dulu saya percayakan sama kamu tapi kamu ternyata tidak bisa konsisten. Meskipun telat sebentar, ada diantara temanmu yang bisa memberi ide bagus untuk proyek itu. Jadi maaf sekali lagi, sudah bagus kamu tidak saya keluarkan dari tim.” Jelas bosnya dengan tegas.
Langsung seketika Agus terdiam dengan wajah yang penuh dengan penyesalan. Setelah meeting selesai Agus pergi menuju meja kerjanya.
“Kamu kenapa hari ini, Gus? Sampai telat seperti ini tak seperti biasannya.”
“Ini salahku, Dev. Aku begadang semalam nonton bola Tim kesukaanku sampai larut malam, sampai-sampai aku lupa kalau ada project penting yang seharusnya menguntungkan bagiku.”
“Hmm makanya kamu harus mengutamakan profesi dari pada hobi.” Sambung Devi sedikit menasehati.
Komentar