Langsung ke konten utama

Sahabat Kembali Bersama

Sore itu Ida hanya duduk termenung di taman samping rumahnya. Dia hanya mengingat kejadian satu tahun yang lalu saat dia masih duduk di bangku SMP. Memang sudah lama apalagi sekarang dia sudah kelas X SMA namun dia masih ingat betul kejadian saat itu.

Saat dia termenung melamunkan kejadian itu tiba-tiba Milla mengagetkannya dari belakang, Ida pun kaget dan lamunannya bubar. “Kamu ada ada saja sih Mil, aku kan kaget!” kata Ida marah.

“Iya deh maaf, tapi aku kesini mau ngajak kamu. Kamu mau ikut tidak?” ajak Mila“Memangnya mau kemana? Ke Gramedia?” tanya Ida.

“Bukan lah, kita diajak reunian sama teman-teman SMP” jelas Mila.

“Yang bener? Wah kebetulan sekali aku ingin ketemu sama mereka!” sorak Ida gembira.

“Iya udah ayoo!!!” kata Mila.

“Eh ngomong-ngomong kapan nih reuniannya? Dan dimana tempatnya?” tanya Ida.

“Sekarang tau Da, makanya cepetan gih kamu ganti baju nanti kita berangkat bareng ke SMP kita.” jelas Mila.

“Ok deh” kata Ida memasuki rumahnya untuk berganti baju”.

Beberapa menit kemudian Ida keluar dan berpamitan kepada Ibunya untuk reunian di SMPnya. Lalu Ida dan Mila berangkat ke SMPnya yaitu SMP Negeri 03. Sesampainya mereka disana mereka langsung berkumpul dengan para alumni SMP mereka.

Begitu senang mereka saat berkumpul bersama padahal satu tahun mereka telah berpisah, dan saat itu Ida bertemu dengan 2 orang temannya yang satu tahun sempat tidak berkomunikasi. Memang Ida, Shifa dan Hakma tidak begitu akrab semenjak terjadi kesalahpahaman di antara mereka bertiga. Dan mungkin Tuhan menghendaki mereka untuk berteman kembali, saat reunian tersebut mereka terlihat akrab entah itu disengaja di depan teman-teman yang lain atau mereka telah menyadari kesalahan mereka masing-masing. Shifa yang duduk di samping Ida mulai berbincang-bincang begitu juga Hakma.

“Eh kamu sekarang sekolah dimana?” tanya Hakma pada Ida“SMAN 2” jawab Ida.

“Wah keren tuh kamu bisa sekolah di SMA favorit di Jakarta” jelas Shifa.

Perbincangan mereka berlanjut sampai tak sadar hari telah sore dan matahari mulai redup. Mereka pulang ke rumah masing-masing, namun Shifa dan Hakma mengajak Ida serta Mila ke taman kota untuk membicarakan sesuatu. Sebelum sampai ke taman itu mata Ida ditutup dengan kain berwarna hitam.

Sesampainya di taman kota, Mila melepaskan kain tersebut dan “Waw” “Happy Birthday To You Ida.” ucap Hakma sambil memeluk Ida.

“Ini Roti untuk kamu Da..!!” kata Shifa memberikan roti ulang tahun.

“Ya ampun, ternyata kalian masih ingat ulang tahun aku?” kata Ida sambil menangis.

“Tentu saja ingat kita kan sahabat!” kata Hakma.

“Maafin aku sama Hakma ya Ida atas semua kelakuan kami terhadapmu?” ujar Shifa menundukan kepala.

“Sudah lah aku sudah memaafkan kalian dari dulu, kan kita sahabat” kata Ida memeluk Hakma, Shifa dan Mila.

Mereka tertawa bersama-sama. Ida meminta sebuah doa tentang persahabatan mereka sebelum meniup lilin di atas kue ulang tahun tersebut. Mereka juga menulis sebuah harapan di kertas putih yang mereka terbangkan bersama balon. Harapan itu berisi: “Tuhan… kami memang tidak bersama lagi, tapi kami mohon jaga hati kami untuk selalu bersama. Suatu saat pertemukanlah kami kembali Tuhan”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Peralatan Pembuatan Film Modern

Dolby Digital (AC3) Membuat sebuah film pendek maupun film yang durasinya diatas 1 jam tadinya membutuhkan waktu yang sangat lama. Transisi dari pembuatan film yang sebelumnya menggunakan metode konvensional menjadi menggunakan peralatan modern diawali ketika Dolby Laboratories merilis sebuah standar pengkodean audio bernama Dolby Digital (AC-3), pada tahun 1991. Hal tersebut merevolusi standar pembuatan suatu film, termasuk me-modern-kan perangkat dalam pembuatan sebuah film. Perangkat yang modern tersebut ternyata dapat mempercepat durasi pembuatan suatu film, baik dalam fase produksi maupun dalam masa pasca-produksi. Berikut ini beberapa perangkat (baik software maupun hardware ) yang biasa digunakan dalam fase produksi dan pasca-produksi sebuah film: 1. Fase Produksi Kamera IMAX yang digunakan sutradara Michael Bay dalam pembuatan film Ttansformers: Revenge of the Fallen. Selain naskah dialog, alat yang pasti digunakan dalam pembuatan sebuah film adalah kamera. Tadinya, pembuata

Berita Televisi di Era Digital, Akankah Menjadi Usang?

Sumber gambar: https://id.lovepik.com/images/png-news.html Semenjak perkembangan Internet dan teknologi di bidang digital yang sangat pesat, kalimat di atas telah menjadi pertanyaan banyak orang. Salah satu contoh perkembangan tersebut adalah adanya smartphone yang telah menjadi barang yang wajib dimiliki setiap orang. Benda yang berukuran sebesar telapak tangan itu dapat melakukan sangat banyak hal, misalnya: melakukan pencurian data pribadi, memfitnah orang melalui media sosial, serta menyebarkan informasi yang tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya. Salah satu hal lainnya yang bisa dilakukan oleh smartphone adalah menyampaikan berita terkini kepada penggunanya. Ada banyak sekali macam berita yang dapat dilihat melalui smartphone , baik dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk visual, seperti infografis atau video pendek. B anyak stasiun televisi nasional yang telah mengembangkan sayapnya ke media digital. Dalam bentuk visual, hampir semua stasiun televisi tersebut memiliki akun di

Hilangnya Permainan Dampu Bulan

Permainan tradisional adalah permainan yang tumbuh dan lahir di daerah masing-masing. Permainan tradisional masih menggunakan bahan baku alami dan cara pembuatannya pun memiliki perbedaan di masing-masing daerah. Seiring berjalannya waktu dengan banyak bermunculan permainan digital , game online, dan lainnya. Hal ini membuat permainan tradisional terbenam dari kesenangan anak-anak. Permainan tradisional seolah hanya kenangan masa kecil yang tidak layak diperjualbelikan pada era modern seperti ini, contohnya permainan dampu bulan. Dampu bulan merupakan permainan tradisional yang berasal dari Betawi. Bermain dampu bulan biasanya dilakukan di halaman yang luas atau di lapangan yang permukaannya tanah. Dampu dimainkan di sebidang tanah yang arena permainannya berbentuk kotak-kotak yang berjumlah 9. Petak-petak di permukaan tanah dibuat dengan menggunakan kapur atau pecahan genting. Permainan ini biasanya dimainkan oleh dua orang atau lebih, baik anak laki-laki atau perempuan. Setiap