Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Hilangnya Permainan Dampu Bulan

Permainan tradisional adalah permainan yang tumbuh dan lahir di daerah masing-masing. Permainan tradisional masih menggunakan bahan baku alami dan cara pembuatannya pun memiliki perbedaan di masing-masing daerah. Seiring berjalannya waktu dengan banyak bermunculan permainan digital , game online, dan lainnya. Hal ini membuat permainan tradisional terbenam dari kesenangan anak-anak. Permainan tradisional seolah hanya kenangan masa kecil yang tidak layak diperjualbelikan pada era modern seperti ini, contohnya permainan dampu bulan. Dampu bulan merupakan permainan tradisional yang berasal dari Betawi. Bermain dampu bulan biasanya dilakukan di halaman yang luas atau di lapangan yang permukaannya tanah. Dampu dimainkan di sebidang tanah yang arena permainannya berbentuk kotak-kotak yang berjumlah 9. Petak-petak di permukaan tanah dibuat dengan menggunakan kapur atau pecahan genting. Permainan ini biasanya dimainkan oleh dua orang atau lebih, baik anak laki-laki atau perempuan. Setiap

Sahabat Kembali Bersama

Sore itu Ida hanya duduk termenung di taman samping rumahnya. Dia hanya mengingat kejadian satu tahun yang lalu saat dia masih duduk di bangku SMP. Memang sudah lama apalagi sekarang dia sudah kelas X SMA namun dia masih ingat betul kejadian saat itu. Saat dia termenung melamunkan kejadian itu tiba-tiba Milla mengagetkannya dari belakang, Ida pun kaget dan lamunannya bubar. “Kamu ada ada saja sih Mil, aku kan kaget!” kata Ida marah. “Iya deh maaf, tapi aku kesini mau ngajak kamu. Kamu mau ikut tidak?” ajak Mila“Memangnya mau kemana? Ke Gramedia?” tanya Ida. “Bukan lah, kita diajak reunian sama teman-teman SMP” jelas Mila. “Yang bener? Wah kebetulan sekali aku ingin ketemu sama mereka!” sorak Ida gembira. “Iya udah ayoo!!!” kata Mila. “Eh ngomong-ngomong kapan nih reuniannya? Dan dimana tempatnya?” tanya Ida. “Sekarang tau Da, makanya cepetan gih kamu ganti baju nanti kita berangkat bareng ke SMP kita.” jelas Mila. “Ok deh” kata Ida memasuki rumahnya untuk be

Ceramah Tentang Keluarga

Assalamualaikum wr. wb. Yang saya hormati teman-teman, bapak dan ibu guru, serta seluruh hadirin yang dirahmati Allah SWT. Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat, berkah, dan kasih sayangnya sehingga kita dapat dipertemukan dan dikumpulkan di tempat ini. Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW., beserta seluruh sahabat, kerabat, dan keluarganya. Semoga kelahi nanti di yaumil qiyamah kita mendapatkan syafaatnya. Aamiin. Hadirin yang dirahmati Allah, Pada kesempatan ini, izinkanlah saya menyampaikan ceramah yang bertemakan tentang keluarga. Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama bagi anak-anak. Keberadaannya menjadi tonggak yang mendasari perkembangan kepribadian anak. Dari keluarga yang baik, akan muncul anak yang baik, begitupula sebaliknya. Pendidikan yang diajarkan keluarga inilah yang akan menentukan bagaimana sifat dan sikap anak nantinya. Sebagian besar a